Love for All Hatred for None

Kamis, 14 Januari 2010

Al-Quran dalam Pandangan Para Orientalis

1. Fay Weldon
Al-Quran merupakan makanan bagi non-pemikiran. (Kitab) Ini bukan sebuah puisi dimana sebuah masyarakat dapat bersandar secara aman atau masuk akal. (Kitab) Ini memberi senjata dan kekuatan pada ketertiban pemikiran—dan ketertiban pemikiran dengan mudah dijalankan, dan mereka menakut-nakuti….Saya melihat (al-Quran) ini sebagai naskah yang terbatas dan membatasi dalam hal pemahaman atas apa yang saya definisikan sebagai Tuhan.

2. Karen Amstrong
Orang barat cenderung melihat Al-Quran penuh pengulangan yang membosankan, karena tampak kembali ke wilayah yang sama berkali-kali. Namun buku ini tidak dirancang untuk dibaca secara menyendiri, melainkan untuk dibaca sebagai ibadah. Bila orang Muslim mendengar sebuah surah dibacakan di Masjid, mereka diingatkan pada ajaran sentral agama meraka hanya melalui satu ayat tersebut.
(dalam buku Muhammad, A Biography of the Prophet,terjamahan Sirkit Syah, penerbit: Risalah Gusti hal.47)

Al-Quran tidak dimaksudkan untuk dibaca sebagaimana membaca buku-buku lain. Jika didekati secara tepat, kata para penganut (islam), Al-Quran memberi rasa kehadiran yang agung. Ini sulit dipahami oleh seseorang yang tumbuh dalam tradisi Kristen karena Kristen tidak memiliki bahasa keramat..
(dalam buku Muhammad, A Biography of the Prophet,terjamahan Sirkit Syah, Penerbit: Risalah Gusti hal.46)


3. Conor Cruise O'Brien
Tampak sangat menjijikan...Mereka (Sejarawan Kristen yang menghormati Islam) tampak menjijikan, karena memang menjijikan...Seorang Barat yang mengaku mengagumi masyarakat Muslim, namun masih mengikuti nilai-nilai Barat adalah seorang munafik (hypocrite) atau orang bebal atau keduanya.

1 komentar:

 
Seruan Hati - Template ini design ulang oleh Yusuf Awwab