Love for All Hatred for None

Sabtu, 20 Februari 2010

Mukjizat Bertentangan dengan Sains?

Benarkah laut dibelah oleh tongkat Musa as.? Ketika pertanyaan ini muncul dikalangan umat Muslim atau Nasrani, maka anggapan yang muncul ---yang kemudian anggapan ini lebih meruncing makannya menjadi tuduhan atau sangkaan kepada mereka--- adalah kekurang berimanannya mereka kepada mukjizat Tuhan. Mukjizat merupakan suatu penampakan kebesaran Tuhan, dan bukan sebuah kekecualian dari Tuhan. Maksudnya adalah Mukjizat itu pertolongan Tuhan yang ditampakan melalui para utusan-Nya dihadapan para penentang-Nya.
1. Mukjizat Tuhan tidak akan bertentangan dengan akal dan sains, serta
2. Mukzijat itu tidak bertabrakan dengan sistem alam yang telah diatur Tuhan sendiri.

Apa maksudnya mukzijat itu tidak bertabrakan dengan sistem alam yang telah diatur Tuhan sendiri?
Alam ini terkendali oleh hukum sebab akibat. Tuhan telah membuat aturan tersebut untuk dimengerti oleh umat manusia. Bisa jadi ketika sesuatu itu muncul, dan manusia tidak tahu penyebab terjadinya hal tersebut, maka ia akan takjub dan mengaguminya serta mengatakan bahwa ini adalah kebesaran Tuhan dan hanya Tuhan lah yang tahu. Namun ketika Tuhan telah memberikan (membocorkan) penyebab terjadinya hal tersebut, maka hal itu bukan lagi sesuatu yang menakjubkan dan kemudian hanya menjadi bagian dari ilmu pengetahuan.

Misalnya, hujan, pada masa kitab al-Quran atau semua kitab diturunkan, tidak ada yang mengerti kenapa hujan turun. Mereka tahunya hujan turun karena cuaca mendung. Dan tidak mengerti; kenapa mendung itu datang? Kata-kata, “Tuhan itu Maha Kuasa, jika Dia menghendaki terjadi maka terjadilah hal itu” menjadi solusi terbaik atas jawaban tersebut. Sehingga menimbulkan kesan bahwa Tuhan berkuasa untuk membuat sesuatu secara tiba-tiba.

Padahal hukum alam tidak mengenal suatu yang datang secara tiba-tiba dan tidak membenarkan teori itu. Segala sesuatu dibuat secara bertahap dan memerlukan proses. Seperti proses turunnya hujan. Hujan baru turun jika cuca diselimuti awan pekat. Dan munculnya awan pekat disebabkan dari naiknya air yang ada di seluruh permukaan bumi melalui proses pembakaran sinar matahari. Disini Tuhan ingin mengajari manusia bahwa ada beberapa tahap sebelum hujan itu turun. Jadi adalah suatu keanehan, apabila tiba-tiba hujan turun di saat cuaca cerah.
Jika ada yang mengatakan bahwa hal itu bisa saja terjadi, karena Tuhan itu Maha Kuasa. Maka saya katakan bahwa jawaban itu adalah bodoh. Jelas orang itu telah merendahkan Kemaha Jujuran Tuhan. Tuhan sendiri yang telah memberi tahu prosesnya, namun kenapa tiba-tiba Dia melanggarnya dengan menurunkannya tanpa proses. Dimana letak Kebesaran dan Kejujuran-Nya. Dia yang membuat hukumnya, namun Dia juga yang melanggarnya. Kalau seperti ini Tuhan tidak berbeda dengan para wakil DPR yang membuat undang-undang bukan untuk ditaati tapi untuk dilanggar. Apakah Tuhan seperti ini layak disembah?

Teologi (agama) tidak akan bertentangan dengan logika dan sains, dan ini adalah jaminan Tuhan. Sebuah agama yang tidak bisa dicernah oleh akal dan sains, maka agama tersebut perlu dipertanyaakan. Mukjizat adalah sebuah pengetahuan yang terselubung, namun tidak berlawanan dengan logika dan ilmu pengetahuan. Begitupun dengan mukjizat terbelahnya laut oleh tongkat nabi Musa as.,


1 komentar:

  1. rukun Iman, percaya kepada nabi. tentu juga akan mukjizatnya,,
    salam kenal..
    kunjungan balik?

    BalasHapus

 
Seruan Hati - Template ini design ulang oleh Yusuf Awwab